Suasana berdagang di pasar pagi

Pemasaran Produk Pakaian di Sebuah Pasar Pagi

Sekitar 1 tahun yang lalu saya mendapatkan kesempatan untuk memasarkan produk pakaian di sebuah pasar pagi dengan jumlah pengunjung yang sangat banyak. Untuk menghemat dana yang dikeluarkan dan untuk modal awalnya sangat terbatas, oleh karena itu saya berinisiatif untuk mengumpulkan pakaian–pakaian yang sudah tidak terpakai oleh rekan–rekan saya namun dengan kualitas pakaian yang masih layak untuk dipakai.

Pada awalnya saya hanya menjual pakaian yang memang masih layak pakai tersebut tanpa menjual pakaian baru. Berjualan pakaian bekas yang saya terapkan pada awalnya sangat menguntungkan, tanpa menggunakan modal yang besar saya mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan.

Di pasar pagi tersebut semakin lama saya mengalami penurunan pada minggu–minggu berikutnya. Banyaknya pesaing membuat saya sedikit berpikir untuk menurunkan harga yang ditawarkan ke masyarakat. Namun, dengan diturunkannya harga tidak juga memberikan perubahan yang berarti bagi pendapatan yang saya dapatkan. Karena para pesaing yang juga menjual pakaian – pakaian yang bekas dengan variasi yang banyak membuat para pembeli lebih tertarik dengan yang ditawarkan oleh para pesaing.

Setelah melakukan strategi untuk menurunkan harga tidak cukup berhasil saya tidak berhenti untuk mencari cara lain. Saya berusaha mencari tempat yang lebih strategis dari sebelumnya. Berhubung saya berjualan di pasar pagi, maka saya berlomba untuk mencari tempat yang baik dengan berusaha datang lebih pagi ke tempat berjualan. Setelah mendapatkan tempat yang strategis, maka dengan produk yang sama saya menawarkan kepada konsumen yang tentu berbeda. Perpindahan tempat ini ternyata tidak memberikan perubahan pendapatan yang signifikan. Oleh karena itu, pada kesempatan berikutnya saya berusaha menjual pakaian yang masih baru dengan harga yang terjangkau. Pakaian baru yang saya tawarkan kepada konsumen saya dapatkan dari seorang pedagang pakaian grosiran dengan cara pembayaran saya hanya membeli pakaian yang laku dijual dan mengembalikan pakaian yang tidak laku dijual.

Jenis pakaian yang saya tawarkan adalah pakaian untuk semua kalangan mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Setelah melihat situasi dan kondisi pada pasar pagi tersebut kebanyakan orang tua membawa anaknya pada saat mengunjungi pasar pagi itu. Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk menyediakan balon jika orang tua membeli pakaian yang saya tawarkan. Balon itu diberikan untuk menarik perhatian sehingga orang tua mereka mau membeli pakaian yang saya tawarkan. Selain menarik perhatian anak–anak saya juga memberikan tulisan bertuliskan harga yang saya tawarkan dengan penawaran yang cukup menarik perhatian. Saya juga berusaha untuk memberikan penawaran harga yang rendah sehingga orang mau membeli pakaian dalam jumlah yang banyak.

Pada saat itu saya berjualan tidak hanya seorang diri. Saya berjualan bersama dengan teman–teman, saya dan teman–teman berusaha menarik perhatian pembeli dengan berteriak, membawa contoh pakaian berkeliling, atau jika di tempat kami sepi kami berpura–pura untuk menjadi pembeli yang hanya sekedar melihat untuk menarik perhatian dengan keramaian yang ada. Oleh karena itu, tingkat pendapatan yang kami peroleh meningkat cukup banyak.

Jika melihat dari segi pemasaran saya dapat memberikan analisis sebagai berikut bahwa ketika saya menjual pakaian bekas harus disisipkan juga pakaian yang baru sehingga para konsumen tidak mengira bahwa pakaian yang ditawarkan adalah pakaian yang bekas karena walaupun pakaian bekas memiliki kualitas yang masih sangat bagus atau layak pakai. Selain itu, ketika saya menemukan kesulitan saya berusaha mencari strategi, yaitu dengan mencari lokasi lain untuk menghindari kalah bersaing dengan para pedangang lain. Namun, setelah itu saya sadari bahwa jika kita memiliki pakaian atau produk yang mempunyai daya saing, maka kita tidak perlu takut dengan pesaing. Cara pemasaran kami cukup unik, yaitu dengan menarik perhatian anak dengan menggunakan balon. Cara tersebut cukup mampu menaikkan pendapatan yang kami peroleh. Dengan cara yang lain pun kami bisa mendapatkan hasil yang cukup lumayan.

Berjualan Stiker Bertuliskan MARANATHA

Setelah cukup berhasil dengan penjualan sebelumnya. Saya berkesempatan untuk menjual atau memasarkan produk stiker bertuliskan Maranatha. Saya bersama rekan yang lain membuat desain serta rancangan stiker dengan bentuk yang simpel tapi tidak terlihat terlalu sederhana.

Pada awalnya saya membuat berbagai sampel bentuk dan warna stiker untuk selanjutnya ditanyakan kepada para konsumen mengenai kesukaan mereka. Setelah menerima masukan dari konsumen secara langsung, maka kami menyempurnakan bentuk dari stiker tersebut untuk mendapatkan klasifikasi yang diinginkan oleh konsumen.

Setelah kami mendapatkan bentuk yang memang telah memenuhi klasifikasi konsumen, kami memproduksi stiker tersebut dengan cara memesan dalam jumlah yang cukup banyak sehingga biaya yang kami keluarkan untuk produksi tidak terlalu mahal.

Pada awalnya saya mengambil pilihan untuk menjual stiker karena stiker ini tidak mudah rusak dan tidak dapat basi jika kita menyimpan untuk waktu yang lama pun masih mungkin untuk dijual karena display yang ditawarkan tidak hanya berlaku sesaat. Selain itu, jika kami menjual pakaian kami akan mendapatkan saingan yang cukup banyak. Oleh karena itu, saya lebih memilih mencari alternatif lain, yaitu menjual stiker karena masih sangat jarang atau sedikit pesaingnya.

Target awal pada penjualan stiker ini adalah menjual kepada setiap elemen yang terlibat atau berada dalam lingkungan Universitas Kristen Maranatha. Oleh karena itu, kami dapat menjual stiker tersebut ke semua fakultas, tidak hanya kepada satu jurusan atau fakultas tertentu. Kami memberikan segmen pasar yang lebih luas untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

Cara saya memasarkan produk tersebut adalah dengan menjual secara langsung kepada orang–orang yang berada di sekitar kampus. Namun, saya secara pribadi lebih menawarkan produk tersebut kepada orang-orang yang telah saya kenal karena akan lebih mudah mendapatkan perhatian pada saat menjelaskan kelebihan dari produk yang saya tawarkan. Selain itu, jika kita menawarkan produk kepada seseorang yang telah kita kenal sebelumnya, maka mereka akan lebih mudah menerima masukan dan lebih mudah untuk mengeluarkan uangnya dan membeli produk atau jasa yang kita tawarkan.

Selain terhadap orang-orang yang telah saya kenal, saya juga berusaha menjual produk tersebut kepada dosen atau staff tata usaha. Karena jika diperhatikan mereka akan secara tidak langsung membeli produk yang saya tawarkan untuk membuktikan bahwa mereka memiliki kepedulian terhadap instansi yang mempekerjakan mereka. Lain halnya jika kita menawarkan produk kepada sesama mahasiswa mereka akan lebih tidak peduli dan hanya membeli berdasarkan rasa solidaritas terhadap teman.

Selain penjualan secara langsung kepada konsumen kami juga berusaha menitipkan produk kami kepada orang–orang yang berasal dari lain fakultas untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Tidak hanya dengan menitipkan barang kepada mahasiswa jurusan lain atau fakultas lain, kami juga menawarkan produk tersebut kepada orang–orang yang mengetahui istilah Maranatha yang sesungguhnya. Jadi, saya secara tidak langsung memperluas segmen pasar yang telah ditentukan sebelumnya dengan menjual produk tersebut kepada orang–orang yang berada di luar lingkungan Universitas Kriseten Maranatha.


Stiker Maranatha
Tidak ada postingan.
Tidak ada postingan.